Rabu, 27 Juli 2011

e-novel : outsourthings

posting kali ini akan berisi cerita novel . Berkisah tentang aktivis serikat buruh yang terjebak dalam urusan yang ruwet dengan perusahaannya. Manajer perusahaan yang baru mempermainkan isi perjanjian hingga para buruh jadi ikut menanggung utang perusahaan. Sebuah konsorsium investor mengambil alih perusahaan itu, mencoba mengakali buruh untuk perombakan personil di pabrik dengan menyodorkan opsi yang sangat merugikan buruh. Tragisnya lagi, karena harus mangikuti kebijakan perusahaan yang dibuat oleh manajemen baru yaitu semua buruh harus divaksinasi, sebagian besar buruh mengalami gangguan jiwa. Gangguan jiwa itu ditengarai disebabkan oleh vaksin yang disuntikkan kepada para buruh. Oleh seorang dokter klinik buruh dapat diketahui ternyata vaksin yang diberikan kepada para buruh adalah vaksin yang tak lazim. Odi, sang dokter mengklaim vaksin itu adalah hasil modifikasi. Dan dia menyebutnya Outsourthings. Dibantu oleh Maksum, sang aktivis buruh, dia berusaha membuktikan dan memberitahukan pada pemerintah bahwa ada yang tak beres dengan sepak terjang perusahaan itu . Tentu saja mereka harus menghadapi sumber daya konsorsium yang adi daya itu, suatu kekuatan yang sangat membahayakan.



Outsourthings: celah satu


      Bangun- nggak...bangun- nggak..., begitu pertanyaan sangsi yang tercetus di kepala Maksum saat matanya membuka pelan-pelan untuk keluar dari tabir maya yang memisahkan alam mimpi dan alam nyata. Matanya masih panas. Kepalanya pening. Baru dua jam dia tidur setelah bergumul dengan Nikmah,istrinya, dua babak.
       Maksum bertekat untuk bangun karena harus kerja. Sepengetahuan orang lain, dari senin hingga sabtu Maksum ke pabrik adalah untuk bekerja.Orang lain tidak tahu bahwa sejak tiga bulan lalu pabrik menghentikan sementara produksinya karena kesulitan pemasaran dan gonjang-ganjing pergantian pemilik dan manajemen.
      Dengan mengerahkan segala daya dia mengusir setan kantuk yang menggelayuti mata dan punggungnya. Di luar, corong masjid melantunkan ayat-ayat Alquran kemudian diteruskan  dengan azan subuh.
      Maksum bangkit dari ranjang dan menguap lebar. Turun dari ranjang kemudian berjalan tersuruk-suruk seperti zombie sambil merem-melek. Langkahnya menuju tembok sisi selatan dimana dia menggantungkan handuk dan pakaian. Sekali jurus handuk sudah di pundaknya lalu dia membuka pintu yang dekat dengan tangan kanannya. Sebelum keluar kamar, dia menengok istrinya yang masih terkapar di ranjang, hanya tertutup kain sarung. Nikmah masih menikmati tidurnya padahal biasanya dia yang bangun lebih dulu. Mungkin kecapekan setelah melayani birahi Maksum yang meluap-luap semalam.
      Terbayang kedamaian di wajah Nikmah yang membuat Maksum tersenyum. Dan Maksum keluar ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandi jinabat agar dapat menunaikan sholat. (bersambung ke entri outsourthings: celah satu (2))

Jumat, 22 Juli 2011

Selamat Bertandang

     Entri ini diposting sebagai salam selamat bertandang bagi anda yang mengklik Oblik . Salam kenal dan salam sejahtera bagi anda, kami haturkan dengan tulus.
     Kami sampaikan di sini bahwa blog Oblik adalah sarana menyampaikan gagasan dan wawasan untuk lingkungan kerja yang lebih baik.
     Lingkungan kerja adalah bagian sentral dari kehidupan. Apa yang dimaksud lingkungan kerja di blog ini dimensinya sangat luas mencakup seluruh sektor. Tak terbatas satu profesi, karir dan suatu usaha.
     Kami ingin mendorong dan mengajak person-person yang terlibat dalam pekerjaan apa saja agar serius dan tekun dengan pekerjaannya sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh diri sendiri dan orang lain.
     Di bumi ini terhampar sejumlah medan pekerjaan atau lapangan kerja, di kantor pemerintah, kantor swasta, sawah, pabrik, bengkel, pasar, bahkan jalanan pun jadi medan atau lahan pekerjaan sampai medan perang karena pasukan yang bertempur juga digaji. Coba anda pikirkan lagi lahan/lapangan kerja lain, pasti akan mencakup seluruh alam di bumi ini.
     Kita dalam pekerjaan kita masing-masing pasti selalu ingin hasil yang memuaskan,memenangkan persaingan dan mencetak laba. Membuat hidup lebih terjamin dari apa yang kita peroleh dari usaha kita. Kelimpahan rejeki bagi keluarga kita.
     Tak ada yang merasa asing, setiap person berhubungan dengan person lainnya, saling memperluas, semua melayani, semua dilayani, tak ada yang berdiri sendiri. Rantai pekerjaan itu akan terus berjalan dan di mana akhirnya? tak ada yang tahu kecuali Tuhan.
     Namun, tak selalu yang manis-manis menyertai suatu pekerjaan atau usaha. Kita kerap berurusan dengan tantangan dan hambatan. Dan apa yang dikerjakan person-person untuk mengatasinya, selalu menjadi perbincangan yang menarik. Pelajaran yang paling berharga adalah pengalaman , itu yang sering kita dengar dan kita pun akan mendapatkannya dalam menjalani proses usaha.
     Cerita tentang penderitaan memulai usaha atau karir dari nol hingga meraih sukses atau kisah orang-orang yang selamanya tertatih-tatih dalam pekerjaan/usaha dengan pendapatan minim namun mereka tetap tegar akan diposting di sini untuk menginspirasi kita.
     Postingan lainnya adalah gagasan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik atau kondusif. Suatu kondisi di mana tercipta hubungan yang harmonis antara person-person yang melakukan kerja/usaha dengan alam tempat hidupnya dan hubungan harmonis antara birokrat, pengusaha, dan buruh.
     Harmonisasi bukanlah pemerataan dan penyeragaman seperti yang digagas oleh komunisme. Harmonis adalah gotong royong, saling menghormati, si kuat menolong yang lemah, si kaya menyantuni yang miskin, kerjasama tim yang kompak, tidak ada yang mentang-mentang, diskusi yang santun untuk kebaikan bersama, peduli pada orang yang kesusahan dan menghormati lawan yang kalah bertanding/mengakui kemenangan lawan secara sportif.
     Alangkah idealnya. Memang seperti utopia, tapi ini layak kita perjuangkan. Terima kasih sudah membaca , semoga ada hikmahnya dan nikmatilah pekerjaan anda. Kalau anda ikhlas bekerja/usaha setetes keringat anda adalah berkah bagi bumi.

Senin, 11 Juli 2011

jangan bersedih,jangan malu

seandainya kita tidak dilahirkan, kita jadi apa?. hanya jadi energi yang tidak bermanfaat? atau jadi awan yang dihambur-hamburkan langit?. Syukur Alhamdulillah, kita dilahirkan sebagai manusia. Dalam kitab-kitab suci , Tuhan berfirman bahwa kita adalah makhluk berakal, yang harus menggunakan akalnya. Tuhan begitu membenci manusia yang tidak memfungsikan akalnya. Malah terjerumus ke dalam perilaku layaknya hewan. Bersyukurlah bagi kita yang dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang beragama. Semua agama mengajarkan perilaku selayaknya manusia yang beradab. Namun tidak semua bisa menjalankan norma-norma agama. Ada nafsu-nafsu yang kadang membajak nurani manusia menjauhi agama, merasa tidak butuh agama, tidak mengakui 
 eksistensi Tuhan.
jangan bersedih,jangan malu apabila kita adalah seorang yang terlahir sebagai orang beragama, atau dilahirkan dari orangtua yang memegang teguh ajaran agama. Bersemangatlah dan hiruplah udara kemerdekaan menjalankan ajaran agama , yang akan menuntun kita kepada Tuhan kita di alam kekekalan.
  Tantangan orang beragama dari jaman Nabi Adam sampai jaman Barack Obama ini selalu face to face dengan nafsu sahwat, nafsu menonjolkan diri, dan materialisme. Pembunuhan pertama terjadi disebabkan karena nafsu sahwat, nafsu menonjolkan diri dan keserakahan yang tak terkontrol.
   dari jaman ke jaman turun wahyu Tuhan agar umat manusia selalu memperbaiki diri. Tapi oleh segelintir orang agama disingkirkan atau diselewengkan. Begitulah tabiat sebagian manusia, tersandera oleh nafsu jahiliyah, yang ironisnya kemudian diakui sebagai menghasilkan peradaban yang agung. Dalam kitab suci tercatat peradaban agung itu dimusnahkan oleh Tuhan karena sesungguhnya jauh dari nurani kemanusiaan yang agung. Hanya tampak materinya yang wah tapi tidak dilandasi iman dan ketundukan pada Tuhan yang maha Pencipta. 

   Hal itu terus berulang dari jaman ke jaman. Anak cucu kemungkaran menampakkan wujudnya di jaman internet ini pula. Kekejaman manusia jaman dulu memang berkurang berkat dihembuskannya isu tentang HAM secara kontinyu dan sistematis. Meski demikian kejahatan masih kerap terjadi, didorong oleh nafsu sahwat, angkara, dan keserakahan.  
   Apakah agama telah gagal dan tak berguna ?. Bahkan kejahatan dan kemungkaran sepertinya asyik untuk dipertontonkan di era Informasi ini. Dan begitu dahsyat pengaruhnya bagi keimanan umat beragama. Terus dan terus kita nyanyikan lagu penguat iman. Seperti lagu BIMBO ini : " Tuhan tempat aku berteduh...".