Kamis, 22 Maret 2012

Outsourthings (bag. 11)

Sebelum kawasan jalan by pass berubah menjadi kawasan
industri,beberapa spekulan tanah mengendus rencana para investor yang
ingin membangun pabrik atau membuka usaha di kawasan itu. Mereka pun
berlomba -lomba membeli tanah warga di sepanjang jalan by pass, atau
hanya jadi makelar dengan mengutip komisi gede. Hingga membuat harga
tanah jadi lebih mahal dari NJOP.
Peluang bisnis ini tak dilewat kan oleh Abah Basori. Dia berhasil
mengumpulkan modal untuk membeli tanah- tanah persawahan milik
saudara-saudaranya. Lantas bersama tanah sawah warisan jatahnya
sendiri,dia jual semuanya kepada pemilik Gramianfood yang lama,
langsung tanpa perantara. Harganya lebih murah daripada tanah-tanah
yang dikuasai spekulan,tapi Abah Basori masih mengantongi untung
berlipat-lipat.
Tanah itu diperuntukkan bagi proyek relokasi pabrik Gramianfood yang
semula berada di Surabaya.
Transaksi tanah itu membuat Abah Basori menjadi jutawan baru. Dia
yang semula sopir angkot berpenghasilan seratus ribu per hari berubah
jadi juragan di desa Karangbung. Dia bisa menunaikan ibadah haji dan
membeli armada angkutan, mulai angkot,mobil sewa, juga truk untuk
disewakan.
Era pertanian pun berakhir. (bersambung ke Outsourthings bag. 12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar