Kamis, 04 Februari 2016

Bisnis Lesu, United Tractors Pangkas Karyawan

Kabar memprihatinkan datang dari PT United Tractors Tbk. Perusahaan
alat berat dan pertambangan itu "mengekor" aksi beberapa
perusahaan lain yang sudah memangkas jumlah karyawan.
Langkah ini demi mengejar efisiensi biaya operasional. Alasan
manajemen United Tractors menempuh cara tersebut ialah
karena harga jual batubara yang tak kunjung "mendaki".
"Memang kondisinya sedang sulit,dari harga komoditas anjlok, maka
perlu penyesuaian kapasitas produksi," tutur Sekretaris
Perusahaan PT United Tractor TbkSara Kristi Loebis kepada Kontan ,
Senin (1/2/2016).


Manajemen United Tractors menampik program pengurangan
karyawan tersebut disebut dengan program pensiun dini. Perusahaan
berkode UNTR di Bursa Efek
Indonesia itu menyatakan menggelar program pengunduran diri sukarela.
Program hanya berlaku untuk karyawan pada lini bisnis pertambangan.
Misalnya, perusahaan itu tak lagi menggelar kerja lembur. Mereka
juga memutuskan tak memperpanjang masa kerja karyawan kontrak.
Program pengurangan karyawan tersebut menyesuaikan proyeksi
produksi batubara dan penggunaan alat berat yang terjadi saat ini.
Sebagai informasi, selain memiliki area pertambangan batubara sendiri,
United Tractors juga menawarkan jasa kontraktor pertambangan.
Nah, saat harga jual batubara "tiarap", ekspansi perusahaan
pertambangan batubara ikut surut. Perusahaan pertambangan kemudian
menunda rencana pembelian alat berat. Alhasil, permintaan alat berat
pertambangan United Tractors tak bergairah.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Perhimpunan Agen Alat Berat
Indonesia Djonggi Gultom mengaku, memang banyak perusahaan alat
berat yang memberhentikan karyawan.
Dari catatan dia, United Tractors memberhentikan sekitar 1.500
karyawan, sedangkan PT Trakindo Utama memberhentikan 800
karyawan. Perusahaan tersebut mengejar efisiensi agar bisa menjaga kestabilan kinerja.

After sales service

Meskipun saat ini langkah bisnis mereka tengah tertatih, manajemen
United Tractors tetap berupaya mengembangkan bisnis yang masih
mungkin tumbuh pada tahun ini.
"Kami fokus pada program after sales service dan penjualan suku
cadang," kata Sara.
Sepanjang tahun 2016 ini, United Tractors berharap masih bisa
menjual 2.000 unit alat berat merek Komatsu. Sementara itu, target
penjualan batubara mereka tahun ini menyusut 10 persen ketimbang
realisasi tahun 2015.
Manajemen United Tractors hingga kini juga belum mau membeberkan
realisasi penjualan alat berat dan penjualan batubara pada tahun lalu.
Data penjualan terakhir yang bisa dipublikasikan oleh perusahaan ini
adalah data per Januari–November 2015.
Sepanjang 11 bulan tahun lalu,mereka menjual 2.002 unit alat
berat merek Komatsu. Catatan penjualan tersebut menyusut 41,19
persen dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama
tahun 2014, yakni 3.404 unit.
Sementara itu, penjualan batubara pada Januari–November 2015
tercatat 99,6 juta ton. Volume penjualan tersebut turun 4,32
persen ketimbang periode yang sama tahun 2014, yakni 104,1 juta
ton batubara.
Tahun lalu, perusahaan ini juga berupaya melakukan penjualan bus
Scania sebanyak 30 unit kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bus
ini dipakai untuk transportasi PT Transjakarta.

Sumber: KONTAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar