Kamis, 04 Februari 2016

Pemerintah Sebenarnya Bisa Cegah PHK oleh Panasonic dan Toshiba


 Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Ikbal
menyayangkan pemerintah yang tidak cepat tanggap untuk menangani penutupan pabrik
perusahaan Toshiba dan Panasonic di beberapa daerah di Indonesia.
"Kita menyayangkan penutupan perusahaan tanpa ada usaha atau
upaya di awal dari pihak pengusaha dan pemerintah," ujar Ikbal di
Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Padahal, sebelum menutup pabriknya, pemerintah bisa meminta Panasonic dan Toshiba mengambil
beberapa upaya terlebih dahulu. Misalnya, pihak perusahaan bisa melakukan pengurangan jam kerja
dan shift kerja. Menurut Ikbal,
pengurangan jam kerja dari 5 hari menjadi 3 hari bisa mengurangi berbagai biaya.
"Biaya tenaga kerja bisa berkurang, biaya transportasi berkurang. Kalau
masih kurang, kan bisa merumahkan sebagian karyawan. Jadi tidak
langsung tutup," ujar Ikbal.
Walaupun begitu, Ikbal mengapresiasi tindakan Panasonic dan Toshiba yang memberikan
pesangon di atas ketentuan normatif. PT. Panasonic memberikan pesangon pada karyawannya yang
di-PHK lebih besar 4 kali dari jumlah yang ditetapkan undang-undang.
"Tapi kedepannya, bukan persoalan nilai pesangon. Bagi kami yang lebih
penting adalah Job sekuriti, keberlangsungan pekerjaan,"
pungkas Ikbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar