Kamis, 05 Mei 2016

Musyawarah Daerah PD FSP RTMM SPSI V



Tepat jam 15.10 waktu kota Malang Agenda lima tahunan PD FSP RTMM SPSI yaitu penyelenggaraan Musyawarah Daerah [ MusDa ] ke-5 dimulai,pada tanggal 27 hingga 28 april 2016, bertempat di Hotel Pelangi salah satu Hotel legendaris pojok selatan Alun-Alun Kota Malang.
Sesuai rapat penentuan jumlah (kuota) peserta antara PC se-Jatim dan PD Jatim pada tanggal 25 februari 2016, Musda tahun ini diikuti oleh peserta sebanyak 130 orang tanpa peninjau. Terdiri dari unsur PP dua orang, unsur PD 8 ORANG dan gabungan unsur PC plus PUK sejumlah 120 orang. Masing-masing peserta mendapatkan Undangan dan surat mandat. Menurut ketua Panpel bapak Suherno Musda dibiayai oleh kas PD,Partisipasi pihak luar yang tidak mengikat dan kontribusi peserta sebesar 300ribu per-orang.

Dalam sambutan ketua PD,Bapak H. Sudaryanto SH,mengungkapkan bahwa pelaksanaan Musda di Hotel Pelangi mengingatkannya pada sejarah Konferda SBSI Pertama kali pada bulan februari tahun 1980 yang melahirkan PD SPSI Jatim. Saat itu pak Utoyo Usman jadi dirjen Depnaker. Menurut pak Dar ( panggilan populer bapak H. Sudaryanto) Hotel Pelangi adalah tempat ideal untuk pelaksanaan Musda tahun ini yang mengusung semangat perubahan seperti tahun 1980,atau 36 tahun silam.
Pak Dar berpesan agar dalam Musda nanti dapat menelurkan kepemimpinan sesuai prinsip PDLT [BerPrestasi,berDedikasi,Loyal,Tidak tercela ]





 Pak Dar adalah generasi senior yang merasakan betul perjuangan membentuk serikat mulai tingkat PUK hingga daerah yang pada awalnya belum ada tarikan iuran ( COS ) atau memiliki kas seperti yang dipunyai PUK,PC, dan PD saat ini. Dan tentunya di masa muda pak Dar mendapat tekanan dari rezim orde baru.
Bupati Kabupaten Malang,H. Rendra Kresna yang juga menjabat sebagai ketua PD KSPSI Jatim juga memberikan gagasan yang hampir sama,beliau menekankan pada organisasi yang harus terus melakukan konsolidasi agar tidak menjadi organisasi papan nama. Nama organisasi ada tapi hanya dimanfaatkan untuk mencari dana saja tapi kegiatannya nggak jelas atau dana dimakan sendiri oleh pengurus.( bersambung.....)