Jumat, 26 April 2013
Muhaimin Hadiri Pertemuan Menteri Tenaga Kerja negara-negara OKI di Azerbaijan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menghadiri Pertemuan Menteri-menteri Tenaga Kerja Organinasi Kerjasama Islam (OKI/ Organisation of Islamic Cooperation (OIC)) yang diadakan di Baku, Azerbaijan pada 25-26 April 2013 . Konferensi internasional ini dihadiri 57 negara yang menjadi anggota OKI.
Pertemuan ke-2 para menteri tenaga kerja yang tergabung dalam OKI ini merupakan lanjutan dari Pertemuan ke-I tahun 2011 di Istanbul Turki yang diketuai Saudi Arabia. Pertemuan kali ini mengambil tema utama “Kerja Layak menuju Kesejahteraan Sosial yang Berkelanjutan” ("Decent Work for Sustainable Social Welfare")
“Pertemuan Menaker OKI ini dilatarbelakangi kesadaran perlunya komitmen kebersamaan untuk meningkatkan kerjasama di sektor ketenagakerjaan antar negara-negara OKI yang relatif masih tertinggal serta mecari solusi bersama menghadapi situasi krisis ekonomi global,kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam keteranhga pers Pusat Humas Kemnakertrans di Jakarta pada Rabu ( 24/4).
Muhaimin mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia perlu berperan dalam pertemuan ini. Muhaimin akan memaparkan dukungan Indonesia terhadap kerangka kerjasama di beberapa bidang/topik ketenagakerjaan.
“Pertemuan negara-negara anggota OKI ini membahas 5 masalah ketenagakerjaan yaitu promosi Keselamatan dan kesehatan kerja, pengurangan angka pengangguran dan pengembangan kapasitias angkatan kerja, tenaga kerja migran, informasi pasar kerja dan perlindungan sosial, “kata Muhaimin.
Dikatakan Muhaimin, Negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI, harus segera mengejar ketertinggalan di bidang ketenagakerjaan dari negara-negara maju. Kerja sama regional di bidang ketenagakerjaan dibutuhkan untuk saling membantu antar negara OKI sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan negara dan wilayah, kata Muhaimin “
Muhaimin mengatakan kebersamaan yang terjalin antar anggota OKI ini harus dimanfaatkan untuk mencari solusi dari permasalahan-permasalahan ketenagakerjaan yang masih terjadi di negara-negara OKI. “Sudah saatnya kita buktikan bahwa negara-negara Islam dapat bekerja sama dengan erat sehingga bisa mengejar ketertinggalan dalam pembangunan sektor ketenagakerjaan,”kata Muhaimin.
“Situasi globalisasi ekonomi saat ini yang memerlukan kebijakan untuk mendorong keadilan sosial guna menciptakan stabilisasi pertumbuhan ekonomi dan kondisi sosial,”kata Muhaimin.
Untuk itulah, kata Muhaimin, dalam pertemuan ini para Menaker negara-negara OKI akan memaparkan program-progam kerja dan menyampaikan tawaran solusi atas berbagai permasalahan ketenagakerjaan.
“Pemerintah Indonesia akan memberikan masukan-masukan positif bagi perkembangan pembangunan sektor ketenagakerjaan dengan berbagai pengalaman-pengalaman yang telah dilakukan di Indonesia selama ini, seperti penanganan soal K3 dan pembenahan promigran , kata Muhaimin.
Pertemuan diawali dengan SOM tanggal 23-24 April 2013, guna membahas Draft Kerangka Kerjasama di bidang Ketenagakerjaan, Draft Resolusi Menteri dan Deklarasi Baku untuk diadopsi oleh para Menaker OKI.
Selanjutnya, kerangka kerjasama di atas akan berjangka-waktu 10 tahun dan akan dibentuk Steering Committee (SC) yang terdiri dari masing-masing dari 2 negara perwakilan Asia, Afrika, Arab, ditambah Sekretariat OKI, dengan ketua SC negara tuan rumah pertemuan tingkat Menaker dimaksud. SC akan bertugas melakukan koordinasi dan monitoring dalam implementasi kerangka kerjasama.
Pusat Humas Kemnakertrans
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar