JAKARTA – Pemerintah baru saja mengumumkan hari libur dan cuti bersama
tahun 2015. Penandatanganan Surat Keputusan Bersama Hari Libur Nasional
dan Cuti Bersama Tahun 2015 dilaksanakan di Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra), Rabu (07/05).
Acara ini dihadiri oleh Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Agama Suryadharma
Ali, Staf Ahli Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Rusdianto, dan Sekjen Kemenakertrans Abdul Wahab Bangkona.
Jumlah hari libur tahun 2015 sebanyak 19 hari, yang terdiri dari 15 hari libur nasional
dan 4 hari cuti bersama.
Sabtu, 31 Mei 2014
Senin, 19 Mei 2014
APBN 2015 Untuk Presiden Baru
Jakarta - Pemerintah hari ini mengajukan pokok-pokok rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) 2015 ke DPR.
Keuangan negara yang disusun ini nantinya akan digunakan pemerintahan
selanjutnya pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menteri
Keuangan Chatib Basri mengungkapkan,
dalam penyusunan APBN 2015, pemerintah sudah membuat asumsi dasar
atau acuan ekonomi makro, yakni pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, suku
bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS, harga minyak mentah Indonesia, dan lifting minyak dan gas bumi. "Untuk laju
pertumbuhan ekonomi pada 2015 diperkirakan lebih baik dari 2014, yakni di
kisaran 5,5%-6%," ucap Chatib dalam penyampaian pengantar dan keterangan
pemerintah atas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal Tahun
Anggaran 2015, di Sidang Paripurna DPR,
Selasa (20/5/2014). Chatib menambahkan,sedangkan untuk laju inflasi pada 2015
diperkirakan mencapai 4% plus minus 1%.
Upaya menjaga inflasi tersebut didukung dengan upaya pemerintah menjamin
pasokan kebutuhan masyarakat, perbaikan distribusi barang kebutuhan ke seluruh
pelosok nusantara. Terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,
Belanja Negara (APBN) 2015 ke DPR.
Keuangan negara yang disusun ini nantinya akan digunakan pemerintahan
selanjutnya pengganti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menteri
Keuangan Chatib Basri mengungkapkan,
dalam penyusunan APBN 2015, pemerintah sudah membuat asumsi dasar
atau acuan ekonomi makro, yakni pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, suku
bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS, harga minyak mentah Indonesia, dan lifting minyak dan gas bumi. "Untuk laju
pertumbuhan ekonomi pada 2015 diperkirakan lebih baik dari 2014, yakni di
kisaran 5,5%-6%," ucap Chatib dalam penyampaian pengantar dan keterangan
pemerintah atas kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal Tahun
Anggaran 2015, di Sidang Paripurna DPR,
Selasa (20/5/2014). Chatib menambahkan,sedangkan untuk laju inflasi pada 2015
diperkirakan mencapai 4% plus minus 1%.
Upaya menjaga inflasi tersebut didukung dengan upaya pemerintah menjamin
pasokan kebutuhan masyarakat, perbaikan distribusi barang kebutuhan ke seluruh
pelosok nusantara. Terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,
Jumat, 16 Mei 2014
234 PHK 4900 Pekerja
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan menghentikan kegiatan produksi
pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang berlokasi di Jember dan Lumajang per 31
Mei 2014. Dampaknya ada total 4.900 karyawan yang terkena Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK).
Perseroan menutup dua pabrik itu dalam rangka merestrukturisasi operasional di
pabrik-pabrik SKT miliknya. Emiten berkode HSMP itu akan fokus
melanjutkan produksi SKT di lima pabrik lainnya di Surabaya (Rungkut I, Rungkut
II dan Taman Sampoerna), Malang dan Probolinggo. ilustrasi buruh pabrik rokok.
pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang berlokasi di Jember dan Lumajang per 31
Mei 2014. Dampaknya ada total 4.900 karyawan yang terkena Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK).
Perseroan menutup dua pabrik itu dalam rangka merestrukturisasi operasional di
pabrik-pabrik SKT miliknya. Emiten berkode HSMP itu akan fokus
melanjutkan produksi SKT di lima pabrik lainnya di Surabaya (Rungkut I, Rungkut
II dan Taman Sampoerna), Malang dan Probolinggo. ilustrasi buruh pabrik rokok.
Sampoerna Tutup pabrik di Lumajan
Lumajang - Pabrik rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT HM Sampoerna Tbk
yang memproduksi Dji Sam Soe di Desa Kunir Kidul Kecamatan Kunir, Kabupaten
Lumajang, resmi ditutup, Jumat(16/5/2014).
Penghentian produksi ini disampaikan langsung PT HM Sampoerna Surabaya
ke sekitar 2.700 pekerja. Diantaranya 2.496 buruh borongan tetap bagian
produksi rokok di perusahaan besar dengan skala nasional tersebut.
Dari pantauan detikFinance, ribuan buruh dikumpulkan sejak pagi oleh manajemen
di bagian produksi untuk menjelaskan akhir hubungan kerja (PHK) efektif akan
diterapkan sejak, Sabtu (17/5) besok.
yang memproduksi Dji Sam Soe di Desa Kunir Kidul Kecamatan Kunir, Kabupaten
Lumajang, resmi ditutup, Jumat(16/5/2014).
Penghentian produksi ini disampaikan langsung PT HM Sampoerna Surabaya
ke sekitar 2.700 pekerja. Diantaranya 2.496 buruh borongan tetap bagian
produksi rokok di perusahaan besar dengan skala nasional tersebut.
Dari pantauan detikFinance, ribuan buruh dikumpulkan sejak pagi oleh manajemen
di bagian produksi untuk menjelaskan akhir hubungan kerja (PHK) efektif akan
diterapkan sejak, Sabtu (17/5) besok.
Kamis, 08 Mei 2014
7 Satrio Piningit
Kurun tahun 1135 sampai 1159 Prabu Jayabaya meramalkan; pada
zaman keemasan Nusantara akan kedatangan Ratu Adil alias Satrio Piningit.
Nubuat itu rupanya dikenang dan diyakini oleh sebagian masyarakat, bahkan
sampai zaman modern seperti saat ini.Mendiang Bung Karno pun pernah
mengutip ramalan Jayabaya saat membacakan pledoi pada persidangan di
Landraad, Bandung, Jawa Barat, pada 1930.
"Tuan-tuan Hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya dan
menunggu-nunggu datangnya "Ratu Adil", apakah sebabnya sabda Prabu
Jayabaya sampai hari ini masih terus menyalakan harapan rakyat ? Tak lain
ialah karena hati rakyat yang menangis itu, tak habis-habisnya menunggu-
nunggu, mengharap-harapkan datangnya pertolongan. Sebagaimana
orang yang dalam kegelapan, tak berhenti-berhentinya menunggu-nunggu
dan mengharap-harap "Kapan,kapankah Matahari terbit?" kata Sukarno
dalam pledoi yang kemudian dikenal dengan Indonesia Menggugat itu.
zaman keemasan Nusantara akan kedatangan Ratu Adil alias Satrio Piningit.
Nubuat itu rupanya dikenang dan diyakini oleh sebagian masyarakat, bahkan
sampai zaman modern seperti saat ini.Mendiang Bung Karno pun pernah
mengutip ramalan Jayabaya saat membacakan pledoi pada persidangan di
Landraad, Bandung, Jawa Barat, pada 1930.
"Tuan-tuan Hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya dan
menunggu-nunggu datangnya "Ratu Adil", apakah sebabnya sabda Prabu
Jayabaya sampai hari ini masih terus menyalakan harapan rakyat ? Tak lain
ialah karena hati rakyat yang menangis itu, tak habis-habisnya menunggu-
nunggu, mengharap-harapkan datangnya pertolongan. Sebagaimana
orang yang dalam kegelapan, tak berhenti-berhentinya menunggu-nunggu
dan mengharap-harap "Kapan,kapankah Matahari terbit?" kata Sukarno
dalam pledoi yang kemudian dikenal dengan Indonesia Menggugat itu.
Langganan:
Postingan (Atom)