Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang Ketenagakerjaan
berhasil mendapat hasil investasi Rp 9,3 triliun pada Januari-Juni 2014, atau di
semester I-2014.
Lembaga ini menargetkan perolehan hasil investasi Rp 15,8 triliun hingga
penghujung 2014.
"Perolehan investasi semester satu Rp 9,3 triliun," kata Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan Elvyn G. Masassya saat acara buka puasa bersama di Jakarta,
Selasa (15/7/2014).
Total dana yang diinvestasikan oleh BPJS Ketenagakerjakan mencapai Rp 168,1
triliun. Dana-dana tersebut disebar ke deposito, saham, dan obligasi.
"Portofolio kami sebanyak 32% di deposito, 43% di obligasi. Ini fixed income
dan dapat pendapatan Rp 5 triliun (semester I). Sampai akhir tahun asumsi
sama dapat Rp 5 triliun. Sisanya diambil dari saham," paparnya.
Elvyn menuturkan, kekhawatiran terhadap ketidakstabilan ekonomi makro
di dalam dan luar negeri telah dipantau BPJS. Elvyn menjamin pihaknya
menempatkan dana kelolaan pada portofolio yang tepat.
"Kalau pasar berubah. Maka pergeseran bisa dari saham ke deposito atau ke
obligasi. Kita mitigasi makro ekonomi dari global dan domestik termasuk faktor
politik," paparnya.
Pada semester I-2014, total pembayaran jaminan yang dilakukan BPJS
Ketenagakerjaan kepada peserta sebesar Rp 6,2 triliun. Pembayaran ini
dilakukan untuk program Jaminan Keselamatan Kerja, Jaminan Hari Tua
dan Jaminan Kematian.
Sementara peserta baru yang tercatat pada semester satu di BPJS
Ketenagakerjaan yakni katagori pekerja penerima upah sebanyak 2.366.779
peserta, pekerja bukan penerima upah (informal) sebanyak 146.878 peserta, dan
pekerja jasa konstruksi sebanyak 2.749.763 peserta.
Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar