Senin, 20 Februari 2012

Wisata religi, wisata sejarah, wisata budaya

Berwisata adalah termasuk kebutuhan bagi manusia di era modern ini.
Kalau dulu hanya dikenal piknik, pergi ke sebuah taman untuk
makan-makan atau refreshing nyebur ke kolam renang, maka sekarang
makna wisata telah berkembang ke ranah ziarah. Ada peleburan dengan
dua kata tersebut. Di era tahun 2000 ini orang melakukan ziarah
sekaligus wisata. Ziarah tidak melulu memanjatkan doa untuk para alim
ulama atau tokoh yang diziarahi tapi sekalian mengendorkan urat saraf.
Kalau dikaji lebih jauh lagi , berdoa adalah juga berfungsi untuk
meringankan beban pikiran dan sebagai sarana pelipur lara,maknanya
hampir mirip dengan berwisata. Namun dimensi ziarah yang didalamnya
diisi doa-doa bersinggungan dengan alam ghoib dan hanya bisa dinikmati
oleh orang-orang yang memiliki keyakinan atau ilmu tentang
kealamghoiban (supranaturalisme). Tanpa keyakinan itu orang hanya
melihat makam,benda-benda bersejarah atau tempat ibadah yang tiada
arti.

     Pada hari minggu, 19 februari para pakerja PT. MANOHARA ASRI menjalankan kegiatan Ziarah atau Wisata Religi ke makam Troloyo , yaitu komplek makam para penyebar agama islam di jaman Mojopahit dan dilanjutkan ke makam Gus Dur di Jombang yang terdapat di dalam komplek pesantren Tebuireng di kecamatan Diwek.






Sejak wafatnya Gus Dur ,makam beliau menjadi destinasi acara-acara ziarah dalam kegiatan wisata religi, melengkapi makam para walisongo yang biasanya masuk agenda tour ziarah para wali yang secara rutin diselenggarakan oleh para warga nahdliyin setiap tahun. Pemkab Jombang pun menjadikan ikon wisata untuk daerahnya.





Setelah tahlilan di makam Gus Dur, rombongan melanjutkan perjalanan ke Blitar, ke makam Bung Karno, presiden  Indonesia pertama . Dari Jombang ke Blitar ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam melewati Pare, Kediri.



Bis di parkir di alun-alun dan para peziarah melanjutkan perjalanan ke makam dengan menyewa becak,pergi-pulang 10 ribu rupiah. Juru mudi becak akan memberikan nomer setibanya di pintu gerbang makam untuk menandai penumpangnya yang nanti akan dijemputnya kembali.

Di area makam Bung Karno sekarang telah dibangun gedung museum yang modern dan perpustakaan . Seperti halnya di makam Bung Karno, kelak, insyaalloh , di makam Gus Dur pun akan dilengkapi museum dan perpustakaan. Kedua tokoh besar berbeda jaman  itu memang perlu diperkenalkan kepada generasi penerus, bukan untuk mengkultuskan, tapi sebagai panutan dan kenangan bahwa bangsa Indonesia pernah melahirkan putra-putra terbaik yang dikenal dan dihormati oleh bangsa-bangsa di dunia.













     Generasi penerus bisa belajar, berlatih dan bercermin dalam sejarah kedua mantan presiden itu. Subhanalloh , kuasa Alloh yang menjadikan orang-orang Jawa Timur sebagai pemimpin bangsa. Bung Karno lahir di Surabaya, Gus Dur dari Jombang dan saat ini presiden kita SBY orang Pacitan.



     Dari makam Bung Karno, rombongan melanjutkan perjalanan ke Malang. Tujuan ke pondok pesantren  Turen atau pondok pesantren Lawang Sewu.




     Ponpes ini dirancang dan dibangun oleh para Santri sendiri menjadi area yang dipenuhi bangunan megah dan dihiasi ornamen-ornamen cantik yang islami. Bangunan Ponpes terdiri dari sepuluh lantai, yang tiap-tiap lantainya tampak begitu mewah. Bangunan sepuluh lantai itu pun dilengkapi lift hingga pasar di lantai atas. Para pedagangnya adalah para santri sendiri. Karena yang jualan santrinya sendiri , apabila datang waktu solat, toko-toko harus tutup. Hal itu diumumkan melalui pengeras suara. Kami pembelinya harus menunggu sampai mereka selesai solat.

     Dengan adanya wisata religi ini para peziarah sekalian berwisata sejarah, berwisata budaya. Dampak ekonomi sungguh dahsyat bagi masyarakat di sekitar tempat-tempat yang diziarahi . Pemerintah perlu mendampingi kegiatan perekonomian ini dengan membantu membangun akses jalan, fasilitas umum dan penataan tempat jualan agar para peziarah nyaman untuk berziarah dan berbelanja.
      Harapannya adalah pembangunan masyarakat religius dan intelek tanpa melupakan urusan perut dan ketenangan batin. Sebagaimana misi agama Nabi Muhammad yang ingin menyejaterahkan umat lahir dan batin, jasmani dan rohani, materiil dan spirituil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar