Senin, 05 Agustus 2013

Demo buruh Jombang

Jombang (beritajatim.com) - Aksi unjuk
rasa puluhan buruh pabrik sepatu PT
Volma Mojoagung Jombang yang
menuntut pembayaran THR (Tunjangan
Hari Raya) berakhir ricuh, Senin
(4/8/2013). Massa terlibat baku pukul
dengan petugas keamanan pabrik. Bukan
itu saja, salah seorang warga negara asing
yang menjadi manager perusahaan
bahkan nyaris menjadi korban
pengeroyokan massa.
Sejak pagi, puluhan buruh ini sudah siaga
di depan pabrik. Mereka memblokir
gerbang masuk ke area pabrik agar buruh
lainnya tercegat. Melihat aksi pemblokiran,
sejumlah petugas keamanan pabrik
langsung bereaksi. Praktis, aksi saling
dorong antara buruh dan petugas tidak
bisa terhindarkan. Seorang petugas
keamanan pabrik, bahkan memukul
buruh.
Setelah berulangkali terjadi insiden saling
dorong, petugas keamanan dibantu
aparat kepolisian akhirnya berhasil
membuka blokir jalan di depan PT Volma
yang merupakan produsen sepatu eksport
tersebut.
Eko Harnowo, koordinator aksi
mengatakan, puluhan buruh PT Volma
menuntut pembayaran THR sesuai
ketentuan. Pasalnya pihak perusahaan
hanya membayar THR sebesar 10 persen
dari UMR (Upah Minimum Regional).
Selain itu, karyawan juga menuntut hak-
hak normatif buruh berupa gaji, standar
UMK/Jamsostek, dan uang lembur selama
yang selama ini belum dibayarkan oleh
perusahaan.
"Kami akan kembali menggelar demo
dengan massa yang lebih besar jika
tuntutan yang kami usung ini tidak
dikabulkan. Sekali lagi, kami mendesak
agar perusahaan memberi THR sesuai
ketentuan," kata Eko menegaskan. [suf/
kun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar