Jumat, 16 Mei 2014

234 PHK 4900 Pekerja

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan menghentikan kegiatan produksi
pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang berlokasi di Jember dan Lumajang per 31
Mei 2014. Dampaknya ada total 4.900 karyawan yang terkena Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK).
Perseroan menutup dua pabrik itu dalam rangka merestrukturisasi operasional di
pabrik-pabrik SKT miliknya. Emiten berkode HSMP itu akan fokus
melanjutkan produksi SKT di lima pabrik lainnya di Surabaya (Rungkut I, Rungkut
II dan Taman Sampoerna), Malang dan Probolinggo. ilustrasi buruh pabrik rokok.


"Hal ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi manajemen Sampoerna,
sekaligus merupakan kabar yang tidak baik bagi para karyawan kami, khususnya
mereka yang terdampak secara langsung di pabrik SKT Jember dan Lumajang,"
kata Sekretaris Perusahaan Sampoerna Maharani Subandhi dalam keterangan
tertulis, Jumat (16/5/2014).
"Prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan dan bantuan yang terbaik bagi
mereka selama masa‐masa sulit ini. Bagi mereka yang terdampak dengan
keputusan ini akan mendapatkan paket pesangon yang jumlahnya lebih besar
dari yang ditetapkan oleh pemerintah melalui UU Tenaga Kerja No. 13 Tahun
2003," ujarnya.
Selain itu perseroan juga akan membayarkan tunjangan hari raya (THR)
Idul Fitri untuk tahun 2014 ini. Selain paket pesangon dan THR tersebut, manajemen
juga memberikan kesempatan kepada para karyawan di pabrik SKT Jember dan
Lumajang untuk mengikuti program pelatihan kewirausahaan, yang
diharapkan dapat membantu dalam mendapatkan keahlian baru dan mencari
sumber penghasilan lainnya
Sampoerna akan menyediakan program pelatihan yang terdiri dari Sesi Motivasi,
Pengelolaan Keuangan, dan Pelatihan Kejuruan. Berbagai program pelatihan
tersebut ditujukan untuk membangun kapabilitas karyawan dalam
meningkatkan keterampilan
kewirausahaan dan kemampuannya dalam melawati masa‐masa yang sulit ini.
Keputusan untuk menutup kedua pabrik SKT Sampoerna merupakan pilihan
terakhir yang telah dipertimbangkan secara menyeluruh untuk memastikan
iklim usaha dan iklim kerja yang stabil dan berkesinambungan bagi perusahaan
maupun keseluruhan karyawan produksi SKT Sampoerna
"Meskipun penutupan pabrik SKT di Jember dan Lumajang akan menyita
perhatian dan fokus kami, Sampoerna tetap berkomitmen untuk
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri rokok Indonesia,"
ujarnya.
Khusus di area Jember dan Lumajang, Sampoerna akan terus membeli
tembakau dalam jumlah besar untuk digunakan dalam aneka produknya
sehingga membantu perekonomian setempat.
Sampoerna juga tetap berkomitmen untuk beroperasi di Indonesia dengan
lebih dari 33.500 karyawan di lima pabrik SKT, dua pabrik SKM, dan 105 kantor
area penjualan di seluruh di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar