Kamis, 21 April 2016

Seminar Hari Buruh

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia
(KSBSI) Mudhofir Khamid mengaku kesulitan untuk mempersatukan
serikat buruh apalagi agenda membuat suatu partai politik buruh.
"Saya berfikir untuk mempersatukan serikat buruh saja sulit apalagi buat
parpol buruh. Yang terjadi malah carut marut dalam internal sendiri
seperti Partai Buruh Nasional (PBN)," ungkap Mudhofir saat seminar
menyambut hari buruh Internasional bertema "Masihkah Gerakan Buruh
Melawan Kapitalisme" di Gedung Joeang 45, Jakarta, Selasa
(19/4/2016).


Lebih lanjut, Mudhofir mengatakan melihat kecenderungan saat ini,
serikat buruh diharapkan mempunyai ide-ide serta pemahaman untuk
melawan kapitalisme.
"Saya kira perjuangan serikat buruh harus bersama-sama dilakukan dan
bersatu untuk berjuang melawan kapitalisme yang mengakar bukan
berjalan satu-satu karena hasilnya akan sama. Kebersamaan serikat
buruh untuk melawan kapitalisme itu wajib," jelasnya.
Menurut dia, di era pemerintahan Jokowi sekarang sebetulnya yang
lebih diuntungkan adalah para pengusaha lantaran diberikan karpet
merah oleh Presiden Jokowi untuk mengembangkan usahanya.
"Dengan munculnya paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan
oleh pemerintahan Jokowi ini masih berdampak bagi serikat buruh yang
munculnya PP. No. 78 dan muncul nya Kepres yang lain yang merugikan
buruh," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar