Senin, 04 Januari 2021

karyawan Google Membentuk Serikat


Dua insinyur perangkat lunak Google mengumumkan bahwa mereka akan membentuk serikat pekerja yang terbuka untuk semua karyawan Alphabet, perusahaan induk Google, dan mengungkapkan raksasa teknologi itu berkolaborasi dengan pemerintah yang represif, dalam contoh kasus, salah menangani tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan para eksekutif dan pelanggaran lainnya.

"Sudah terlalu lama, ribuan Karyawan di Google - dan dari anak perusahaan Alphabet lainnya- telah diabaikan hak-haknya di tempat kerja oleh para eksekutif," tulis insinyur Parul Koul dan Chewy Shaw. "Atasan kami ... telah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk digunakan oleh Departemen Pertahanan dan mendapatkan keuntungan dari iklan para kelompok pembenci. Mereka gagal melakukan perubahan yang diperlukan untuk mengatasi masalah rasial yang menjadi perhatian kami. "

Dua ratus dua puluh enam karyawan Alphabet telah menandatangani kartu serikat pekerja dari Communications Workers of America, yang berarti para pekerja sedang dalam proses untuk diakui sebagai anggota serikat, tulis Koul dan Shaw.

CWA adalah organisasi advokasi anggota Serikat Pekerja yang demokratis yang mewakili 700.000 pekerja di sektor swasta dan publik (Negara).  Mencakup 2.000 Serikat pekerja kontrak , para anggota CWA bekerja di sektor telekomunikasi dan teknologi tinggi (IT) , penyiaran dan televisi kabel, perawatan dan kesehatan , pendidikan tinggi, maskapai penerbangan, layanan publik, penegakan hukum, manufaktur, dan bidang lainnya.

Communications Workers of America


"Alphabet terus membungkam mereka yang berani berbicara, dan mencegah pekerja berbicara tentang topik sensitif dan penting secara publik, seperti antitrust dan kekuatan monopoli," tulis Koul dan Shaw." segelintir eksekutif kaya,ada perilaku diskriminatif dan tidak etis di lingkungan kerja, dengan mengorbankan pekerja yang rentan karena memiliki kekuatan berorganisasi yang lemah, seperti pekerja kulit hitam, cokelat, queer, trans, penyandang disabilitas, dan perempuan. "

"Setiap kali pekerja berorganisasi untuk menuntut perubahan, para eksekutif Alphabet membuat janji, melakukan sesuatu seminimal mungkin dengan harapan dapat menenangkan pekerja," lanjut mereka.

Google menanggapi klaim karyawannya pada Senin pagi.

"Kami selalu bekerja keras untuk menciptakan tempat kerja yang mendukung dan layak bagi tenaga kerja kami," kata Kara Silverstein, direktur SDM, dalam sebuah pernyataan. "Tentu saja karyawan kami ingin  melindungi hak-hak mereka,dan apa yang telah kami lakukan semua sudah memenuhi standart aturan ketenagakerjaan. Dan kami akan terus terlibat secara langsung dengan semua karyawan kami. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar