Zulfi Suhendra - detikFinance
Jakarta - Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel, Rachmat Gobel
memulai karirnya dari bawah, sebelum menjadi pengusaha sukses. Di masa
muda, Rachmat meluangkan waktunya untuk bekerja menjadi tukang sapu di
pabrik.
Meski ayahanda Rahmat, yaitu Mohammad Gobel, adalah pengusaha
sukses yang mewarisi perusahaan kelompok usaha Gobel yaitu Thayeb,
Rahmat tak ingin mencapai kesuksesan secara instan. Dia menanamkan disiplin
dan kerja keras dalam dirinya sendiri.
"Saya dari SMP masuk pabrik. Pakai seragam seperti biasa, saya nyapu pabrik
pada awalnya," kata Rahmat saat memberikan Seminar Pembekalan Kerja
pada acara Jobfair Kemenakertrans di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat
(5/9/2014).
Rachmat mengatakan, dia sengaja ingin bekerja dari bawah untuk merasakan
sulitnya bekerja keras, di samping untuk menanamkan kedisiplinan dan ketekunan
dalam karirnya.
"Saya baru tahu bahwa salah satu modal utama yang dimiliki karyawan, dia harus
paham betul apa arti kebersihan, keteraturan, ketelitian, kedisiplinan, dan
kerapian. Ini modal bagi karyawan kalau ingin membangun karir dia untuk menjadi
pemimpin," papar Rachmat.
Bos Panasonic ini menyebut, bekal menjadi karyawan yang baik adalah 5 K,
yakni kebersihan, kedisiplinan, keteraturan, ketelitian, dan kerapian.
"5 K itu harus dilakukan kalau mau sukses," katanya.
Rahmat pun mengatakan, selepas dia lulus menjadi mahasiswa, dia sempat
bekerja di pabrik sebagai karyawan yang memproduksi baterai.
"Saya selesai universitas masuk lagi pabrik, di Jakarta, dan di Jepang masuk
lagi. Saya mulai kerja di pabrik baterai, yang tadinya membuat 800 menjadi
3.000 dalam 1 menit. Itu peran karyawan yang berkontribusi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar